◄◙|_[>|W|O|N||G||T|H|E||R||M|A|Y||U|<]_|◙►: Agustus 2010

Sejarah Kabupaten Indramayu

Sejarah Putra Tumenggung Gagak Singalodra dari Bengelen Jawa Tengah bernama Raden Wiralodra yang mempunyai garis keturunan Majapahit dan Pajajaran, dalam tapa bratanya di kaki Gunung Sumbing mendapat Wangsit

"Hai Wiralodra apabila engkau ingin berbahagia berketurunan di kemudian hari, pergilah kearah matahari terbenam dan carilah Sungai Lembah Cimanuk. Manakala telah di sana berhentilah dan tebanglah belukar secukupnya untuk mendirikan pedukuhan dan menetap di sana. Kelak tempat itu akan menjadi subur dan makmur serta tujuh turunanmu akan memerintah di sana". Demikianlah bunyi wangsit itu.

R.Wiralodra di temani ki Tinggil dan berbekal senjata Cakra Undaksana. Tokoh - tokoh lain dengan pendiri pedukuhan dimaksud adalah Nyi Endang Darma yang cantik dan sakti, aria kemuning putra ki Gede Lurah Agung yang diangkat putra oleh Putri Ong Tien istri Sunan Gunung Jati. Ki buyut Sidum / kidang Pananjung seorang pahlawan panakawan Sri Baduga dari Pajajaran, Pangeran Guru, seorang pangeran dari palembang yang mengajarkan kanuragan dengan 24 muridnya.

Pedukuhan tersebut berkembang dan diberi nama "Darma Ayu" oleh R.Wiralodra yang diambil dari nama seorang wanita yang dikagumi kecantikan dan kesaktiannya. "Nyi Endang Darma", serta dapat diartikan "Kewajiban yang Utama" atau "Tugas Suci".

Pedukuhan Cimanuk yang diberi nama "Darma Ayu" kemudian berubah menjadi "Indramayu", setelah terbebas dari kekuasaan pajajaran pada tahun 1527, diproklamirkan berdirinya oleh R.Wiralodra pada hari jum'at kliwon tanggal 1 muharam 934H atau 1 sura 1449 dan jatuh pada tanggal 7 oktober 1527. Titimangsa tersebut resmi hari jadi Indramayu.
Lihat Selengkapnya - Sejarah Kabupaten Indramayu